Sesungguhnya saya amatlah sangat bukan seorang gamer. Saya benci sama game, selain wasting time, apa ya.. pokoknya saya ga gitu suka game. Tapi, masi suka ngegame yang cupu-cupu buat iseng. Tapi, sebenernya dulu saya adalah pecandu Sudoku yang masih bisa saya tolerir karena ini game yang menguras otak. Intinya, apalah daya ternyata saya hanyalah makhluk yang tak kuasa oleh godaan syetan untuk ngegame.
Bagi kamu yang punya tab atau ipad pasti tau permainan Flow Free, dimana kita menguhubungkan titik-titik berwarna sama hingga kolom-kolomnya penuh tak bersisa. Awalnya mudah, tapi semakin ke sini, semakin naik level, semakin banyak jumlah kotak dan titik-titiknya, maka semakin banyak kita harus memanfaat gyrus-gyrus otak yang telah Allah ciptakan.
Hingga, pernah saya lama sekali, berkali-kali mencoba untuk berhasil hingga masuk ke level berikutnya dengan kata ‘perfect’ dari layarya. Dan saat saya coba loncat ke kotak 14×14, Subhanallah, saya belum berhasil, entah sudah percobaan yang ke berapa. Mungkin karena saya loncat-loncat juga jadinya lama.
Tapi, di luar itu, game ini memberikan pelajaran pada kita, bahwa kita jangan pernah berhenti mencoba sekalipun itu gagal berkali-kali. Karena kita tidak akan perah tahu di percobaan ke berapa kita akan berhasil. Hikmah yang simple dan mungkin juga udah basi banget. Tapi, saat kita memainkan game ini hingga level dan kotak-kotak yang semakin sulit, maka kita akan merasakan langsung hikmah yang sering kita dapat dari Om Alfa Edison lewat penemuan lampunya.
dari yang kosong hingga full terisi, tidak melulu sekali jalan langsung bisa, melainkan berkali-kali mencoba..